28 C
Padang
Monday, May 19, 2025
spot_img

Ubek Tawa, the (almost) legendary Minangkabau Traditional Beverage

Sebagai anak dari orang tua perantau Minang, tentu pulang kampung menjadi momen yang paling ditunggu-tunggu. Kenapa? Tidak jarang saat pulang kampung segala kisah dan cerita tentang kampung halaman akan menjadi nyata. Misalnya ketika saya akhirnya mengunjungi Uptown Market alias Pasar Atas Bukittinggi untuk berkuliner sekaligus reminiscing the good old days mereka saat sebelum merantau. Berbekal kisah-kisah yang selama ini saya dengarkan dari orang tua, maka misi saya hanya satu, gas saja semua, kawan! Kesempatan ini pula yang membawa saya mencoba “Ubek Tawa”. 

Dalam kemampuan berbahasa ala perantau minang yang terbatas, tentu “Ubek Tawa” ini sekilas baca bermakna “Obat Tawa”. Jika merujuk hari ini bisa saja beranggapan “Ubek Tawa” adalah komedi tunggal atau standup comedy. Namun sesungguhnya “Ubek Tawa” bermakna “Obat Tawar”, dipercaya sebagai obat penawar berbagai macam penyakit. Namun di beberapa daerah lain di Sumatera Barat, minuman segar ini memiliki nama lain seperti “Aia Aka” dan “Aia Kacang”. Minuman ini terbuat dari cincau hijau, rebusan gula merah, santan atau air asam ini sejauh yang telah saya coba memang dapat mengobati dahaga. Best time to drink-nya adalah saat siang hari dan matahari sedang terik-teriknya, apalagi jika disajikan dalam keadaan dingin.  

Perkenalan dengan “Ubek Tawa” bertahun-tahun yang lalu ini, akhirnya mempertemukan saya kembali dengan minuman ini di Kota Padang. Ternyata, minuman ini juga enak dinikmati saat malam, apalagi setelah menyantap sepiring ayam cabai hijau dengan nasi hangat, ah segar sekali rasanya. Terbukti, ada salah satu penjual Ubek Tawa di daerah Pondok, Kota Padang, berhasil membuat orang rela mengantri panjang untuk mendapatkan minuman tradisional ini meski hari sudah gelap. 

Untuk menemukan “Ubek Tawa” sebenarnya sangat mudah ditemukan, biasanya penjual minuman tradisional ini bisa ditemukan di pinggir jalan dengan menggunakan gerobak, identik dengan botol berwarna putih, hijau, dan coklat yang tersusun rapi di atasnya. Di Kota Padang sendiri, kamu bisa mendapatkannya di beberapa tempat seperti di Simpang Kinol Pondok, Jl. Rasuna Said, tepatnya di depan Sate Itjap,  Jl. Juanda, dan di depan Padang Theatre. Untuk penjual Ubek Tawa di depan Padang Theatre, kamu bisa mengunjunginya saat siang hari. 

Jadi bagaimana? Mau kembali mencoba “Ubek Tawa”?

Hafiz
Hafiz
Suka memadukan Linguistik, Kuliner, dan Jurnalistik. A mind voyager.

Related Articles

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisement -spot_img

Latest Articles